Ilmu Pengetahuan ( Event Zero Indonesia ) Bila anda mendengar kata mesin diesel mungkin sudah tidak merasa asing bagi anda, mengapa tidak, mesin diesel juga terdapat pada kendaraan roda empat. Namun jika ditinjau dari cara memperoleh energi termalnya, motor diesel atau mesin diesel dikelompokkan ke dalam mesin dengan pembakaran dalam mesin itu sendiri, yaitu proses pembakaran terjadi di dalam silinder mesin, sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja.
Diketahui bahwa motor menggunakan beberapa silinder dimana di dalamnya terdapat torak yang bergerak secara translasi (bolak-balik). Di dalam silinder inilah terjadi pembakaran antara bahan bakar dengan oksigen dari udara. Gas pembakaran yang dihasilkan oleh proses tersebut mampu menggerakkan torak yang menyebabkan gerakan rotasi pada poros engkol dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol menimbulkan gerak translasi pada torak.
Prinsip kerja pada mesin diesel bila dilihat dari sistem penyalaan bahan bakarnya, disebut penyalaan kompresi. Karena cara penyalaan bahan bakarnya dilakukan dengan menyemprotkan bahan bakar ke dalam silinder berisi udara bertemperatur dan bertekanan tinggi. Proses pembakaran du dalam motor bakar terjadi berulang-ulang (periodik), yaitu setiap satu siklus mengalami 2 kali putaran poros engkol dan membutuhkan 4 langkah kerja. Maka dari hal tersebutlah akan dijelaskan secara ringkas 4 langkah kerja tersebut:
1. Langkah isap
Pada awal langkah isap, piston berada pada Titik Mati Atas (TMA) dan kecepatan torak nol (belum bergerak). Torak bergerak menuju Titik Mati Bawah (TMB), katub isap (intake valve) terbuka, sehingga udara bersih masuk ke dalam silinder. Langkah isap ini belangsung hingga piston mencapai TMB.
2. Langkah Kompresi
Setelah mencapai TMB, torak bergerak kembali ke TMA, sementara katup isap dan katup buang tertutup. Udara yang telah ada di dalam silinder terkompresi oleh torak yang bergerak ke TMA. Volume udara kini menajdi kecil sehingga tekanan dan temperaturnya naik.
3. Langkah ekspansi
Pada langkah ini saat torak hampir mencapai TMA, bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder dan terjadilah proses pembakaran sehingga tekanan dan temperaturnya naik. Sementara itu torak masih bergerak menuju TMA, berarti volume ruang bakar menjadi semakin kecil sehingga tekanan dan temperatur udara bahan bakar di dalam silinder menjadi semakin tinggi. Jadi pada intinya di dalam proses ini volume gas pembakaran di dalam silinder bertambah besar dan tekanannya turun.